SERBIAN SCARS

Memburu Senjata Mematikan

Seorang Tentara menjelajahi Amerika dalam upayanya mencari saudaranya yang telah lama hilang. Tanpa disadari saudaranya memegang kunci atas sebuah senjata mematikan yang dikembangkan ayah mereka bertahun-tahun lamanya. Saat ini senjata tersebut tengah diincar sekelompok teroris.

Film Serbian Scars mempertemukan Michael Madsen, Vladimir Rajcic, dan Brent Huff sebagai sutradara. Ketiganya cukup menarik mengolah jalan cerita film. Vladimir Rajcic sangat menjiwai perannya sebagai Alex Obilich, sang pemburu senjata mematikan itu.

Vladimir Rajcic adalah aktor berdarah Amerika Serbia. Dia mengakui benar-benar mendalami kisah Alex Obilich. Dia bisa menggambarkan bagaimana kebiasaan orang-orang Serbia. Aksen Inggrisnya yang kental dengan gaya Serbia makin menarik. Dia sudah beberapa kali muncul di film layar lebar dan televisi, di antaranya serial CSI : Miami.

Dalam film ini, Rajcic ikut dalam menulis cerita.

Dreg (Michael Madsen) yang menjadi incaran teroris, berperan bagus. Penonton dibuat berdebar-debar. Keduanya benar-benar menjiwai peran dalam film Serbian Scars. Intrik dan kejar-kejaran menjadi daya tarik film ini.

Tidak hanya jalan ceritanya saja yang menarik. Dari segi pengambilan gambar, dan musik film yang mengiringinya pun benar-benar mendukung suasana film Serbian Scars.

Nuansa warna yang diambil sutradara, untuk menggambarkan cerita tersebut cukup apik. Bisa dikatakan Brent Huff benar-benar telah bekerja keras untuk menjadikan Serbian Scars sebuah tontonan yang menarik dari awal hingga akhir.

Hampir seluruh pemainnya memiliki hubungan dengan Serbia. Hal ini disesuaikan dengan filmnya yang mengangkat tema tentang masyarakat Serbia. Brent Huff juga dikenal sebagai aktor dan produser film.

The RAMEN GIRL


Gadis Amerika Belajar Ramen

Abby gadis kaya raya nan manja terjebak di Kota Tokyo, setelah putus dari pacarnya. Dengan keterbatasan kemampuan berbahasa Jepang, Abby yang berasal dari Amerika ini berusaha mencari pekerjaan di Jepang. Tetangganya adalah Master Maezumi, seorang ahli ramen yang sudah cukup tua. Dia selalu menyajikan ramen (mi ala Jepang) yang begitu nikmat.

Abby pun berniat ingin bekerja di restoran milik Maezumi. Namun, sang master menolak dengan alasan Abby tidak mampu. Akhirnya Abby ditempatkan ke bagian cuci piring.

Lama kelamaan Abby mendapat kepercayaan membuat ramen. Ia kemudian berlatih menjadi seorang koki membuat ramen, di bawah didikan keras Master Maezumi.

Lama kelamaan Abby bisa menguasai pembuatan ramen. Dia pun memaknai semua yang dialaminya sebagai semangat dalam menjalani hidup, khususnya bagaimana menjalani hidup dengan bekerja keras.

Britanny Murphy yang berperan sebagai Abby tampil dengan dua bahasa. Separuh Jepang, separuh bahasa Inggris. Bahasa gado-gado itu sangat mendominasi dalam setiap dialog antara Abby dan keluarga Maezumi yang diperankan oleh Toshiyuki Nishida.

Brittany cukup baik dalam memerankan sosok Abby. Benar-benar emosional dan mampu menampilkan sosok perempuan yang terbebani selama hidup di Tokyo.

Di situ juga ditampilkan kultur Jepang dan Amerika tidak bisa menyatu. Tetap ada jarak yang memisahkan dua kultur itu, meski Abby berusaha menembus batasan-batasan tersebut.

Film yang disutradarai Robert Allan Ackerman mampu mengarahkan Brittany sebagai perempuan kosmopolitan yang harus tahu tata krama masyarakat tradisional Jepang. Apalagi meski hidup di abad modern, Abby harus tetap patuh terhadap banyak aturan yang ditetapkan oleh Maezumi. Film The Ramen Girl ini cukup menarik ditonton.

PUTIH ABU-ABU dan SEPATU KETS


Kisah Remaja dengan Sejuta Problema

Tiga sahabat berumur 14 tahunan, Flory, Kemala, dan Icha, menjalin persahabatan dengan Dea, teman satu sekolah mereka yang nekad berusaha bunuh diri.

Dea depresi karena cowoknya Adit telah merekam dan menyebarkan adegan mesra mereka ke teman-teman sekolah Dea melalui internet dan telepon genggam.

Persoalan keluarga Flory adalah yang paling rumit dalam hidupnya. Apalagi saat orang tuanya bercerai karena ibunya ternyata seorang lesbian.

Kemala, selalu ingin tahu hal-hal yang berbau dewasa, diantara teman-temannya. Dia adalah orang pertama yang mendapat menstruasi dan pacaran. Semua yang dia alami selalu diceritakan pada teman-temannya.

Berbeda dengan Icha yang merasa belum sempurna karena belum menstruasi. Persoalan hidup dan mencari cinta mengajarkan mereka banyak hal. Satu persatu masalah mereka selesaikan dengan cara mereka. Dan mereka sangat menjaga yang namanya harga diri. Mereka tidak mau terjerumus pada hal yang negatif walaupun masalah yang mereka hadapi tidaklah mudah.

Film Putih Abu-Abu & Sepatu Kets merupakan sebuah kisah tentang kehidupan remaja sekarang ini. Seks bebas di tengah kecanggihan teknologi, menjadikan remaja gampang terjebak berbuat nekat atau sok berani, agar dianggap si pemberani.

Film ini juga mengajarkan kepada orangtua agar menjadi penjaga dan pembimbing yang baik kepada anak-anaknya yang sudah beranjak remaja. Masa puber merupakan masa penuh coba-coba. Remaja bisa menjadi rusak bila tidak dijaga dan dibimbing dengan baik.

Sang sutradara Nayato Fio Nuala merupakan sutradara yang pernah meraih Piala Citra untuk film remaja. Ekskul, dan menuai kontroversi.

Film Putih Abu-Abu & Sepatu Kets dibintangi artis-artis pendatang baru antara lain Arumi Bachsin, Adipati, Michella Putri, Rendy Septino, Steven William, dan Filda Effendi.

OCEAN WORLD 3D


Indahnya Kehidupan di Laut

Dari judulnya sudah terbaca bahwa film ini berkisah tentang dunia laut. Apa saja tentang laut akan dikisahkan dalam film berformat 3D ini.

Film ini mengajak penonton untuk melakukan perjalanan melalui, antara lain, hutan Kep. California, Great Barrier Reef di Australia, dan Pulau Roca Partida di lepas pantai Meksiko, yang merupakan rumah bagi ribuan ikan hiu.

Anda akan menyaksikan bernagai hal yang paling spektakuler dan adegan-adegan tak terlupakan yang terjadi di bawah gelombang laut dalam tampilan 3D, seperti ikan pari penari balet yang menawan, prosesi hiu martil, keindahan siput laut di perairan Spanyol, dan pertemuan unik dengan hewan crustacea terbesar di planet ini.

Film ini mengingatkan pada film animasi Finding Nemo. Sebuah kisah petualangan satwa laut yang cukup spektakuler. Dunia bawah laut yang penuh misteri terungkap lewat gambar-gambar yang menarik. Memang sasaran dari filmini adalah penonton anak-anak. Dari narasinya pun sudah terlihat bahwa film ini untuk anak-anak. Jean-Jacques Mantello selaku sutradara dan penulis cerita bersama Francois Mantello ingin mengajak penonton untuk melihat keindahan laut yang berisi ikan hiu, paus, ubur-ubur, kura-kura laut, hingga ikan-ikan yang langka ditonton di daratan.

Untuk menambah daya tarik, aktris Prancis pemenang Oscar, Marion Cottilard, mengisi suara untuk kura-kura laut.

Film bertema lingkungan ini juga memiliki pesan yang positif. Laut yang selama ini sering dianggap sebagai tempat pembuangan akhir sampah, memiliki lingkungan yang wajib pula dipelihara oleh manusia. Apalagi terkait dengan perubahan iklim, para penghuni laut ikut terpengaruh dengan adanya kerusakan lingkungan di daratan. Pencemaran laut akibat tumpahan minyak atau pembuangan limbah berbahaya menyebabkan penghuni laut mati keracunan.

ALADIN


Kehidupan Modern Ala Aladin

Aladin Chartter-Jee (Riteish Deshmukh) yang hidup di kota fiktif bernama Khwaish adalah seorang yatim piatu yang selalu dikerjai oleh Kasim dan gangnya sejak ia masih kecil.

Tapi hidupnya berubah ketika Jasmine (Jacqueline Fernandez) memberinya lampu ajaib yang mengeluarkan si Jin Genius (Amitabh Bachchan).

Si Jin berkeinginan memberi Aladin tiga keinginannya yang dapat membebaskannya dari perangkap lampu ajaib, tapi usahanya malah membuat hidup Aladin penuh kesulitan, sampai ancaman sebenarnya datang ketika Ring Master (Sanjay Dutt) muncul di kehidupan mereka.

Film Aladin yang diambil dari cerita 1001 malam itu kembali dikemas berdasarkan versi India. Tidak ada lagi kota Baghdad, melainkan kota Khwaish.

Nama Aladin pun diberi embel-embel Chartterjee. Dan Aladin bersekolah disebuah sekolah modern. Orangtuanya pun dikisahkan berprofesi sebagai arkeolog. Demikian juga dengan Jasmine yang digambarkan dalam cerita Aladin versi India ini bukanlah sosok seorang puteri kerajaan. Jasmine yang diperankan aktris asal Sri Lanka Jacqueline Fernandez itu hanyalah seorang mahasiswi teman satu kampus Aladin.

Bisa dikatakan bahwa Aladin versi India ini lebih modern. Bukan lagi mengambil cerita Aladin versi 1001 malam yang pernah pula diangkat ke layar lebar lewat film animasi produksi Walt Disney.

Apabila dalam kisah Aladin yang lama, lawannya adalah panglima perang kerajaan Baghdad. Kini justru orang yang dianggap menghalangi impian Aladin dan lampu ajaibnya adalah mantan Genie.

Menariknya lagi yang menjadi Genie adalah Amitab Bachchan. Peran sebagai Genie memang cocok. Amitabh berpostur besar dan tinggi. Cuma penampilannya memang agak berbeda dengan Genie si jin biru dari versi Aladin. Amitabh tetap berpenampilan orang modern. Sementara Ring Master mantan Genie berpenampilan jauh lebih sangar, dengan jenggot dan kumis yang tebal.

FAME


Wujudkan Impian Jadi Terkenal

Film ini mengikuti sebuah kelompok anak muda yang terdiri dari penari, penyanyi, aktor, dan seniman di Sekolah Tinggi Seni New York City. Inilah tempat kreatif dimana para siswa diberikan kesempatan untuk mewujudkan impian mereka dan mencapai ketenaran.

Tempat yang didedikasikan hanya bagi yang memiliki bakat, dedikasi, dan kerja keras. Setiap siswa berjuang di bawah sorotan lampu, untuk nantinya akan dipilih siapa di antara mereka yang memiliki bakat dan disiplin yang dibutuhkan untuk sebuah keberhasilan.

Dengan kasih serta dukungan dari teman-teman dan sesama seniman, mereka akan mengetahui siapa di antara mereka yang bakal mencapai ketenaran.

Film ini cukup menarik karena menampilkan bintang-bintang yang memiliki bakat besar. Tidak hanya pandai berakting, mereka bisa menyanyi, menari dan bermain drama.

Kehadiran bintang-bintang baru nan segar dan memiliki karakter yang menawan membuat Fame enak ditonton. Sebetulnya dari segi cerita memang tidak ada yang baru.

Kisah anak-anak muda yang berambisi menjadi terkenal. Seperti halnya beberapa film yang sudah pernah dibuat, antara lain Flashdance, High School Musical, dan Dirty Dancing, film beralur cerita seperti itu masih disukai masyarakat.

Apalagi dengan dimunculkannya pemain-pemain muda yang memiliki talenta besar di bidangnya.

Film Fame juga ingin menunjukkan rasa sportivitas di kalangan anak muda. Mereka ingin terkenal, namun banyak tekanan di sekelilingnya. Dan mereka tahu cara mengatasinya.

Film berdurasi 107 menit ini dibintangi Asher Book, Paul McGill, Naturi Naughton, Kelsey Grammer, Megan Mullaly, dan Debbie Allen.

BLUE

Directed by Anthony D'Souza
Produced by
Dhilin Mehta
Written by
Ajay Benson
Starring
Sanjay Dutt, Akshay Kumar, Lara Dutta, Zayed Khan
Music by
A. R. Rahman, Punjabi Rap & Music, Mukhtar Sahota
Cinematography
Laxman Utekar
Distributed by
Shree Ashtavinayak , Cine Vision Ltd


Menyelamatkan Diri dari Mafia

SAGAR (Sanjay Dutt) adalah seorang penyelam mahir yang berangan-angan untuk memiliki kapal sendiri. Di pihak lain, temannya Aarav (Akhsay Kumar) adalah pengusaha kaya yang sombong, dengan ego lebih besar daripada kapal-kapal yang dimilikinya.

Ketika kakak Sagar Sam (Zayed Khan) berbuat masalah dengan anggota mafia, Sagar lah satu-satunya yang bisa menyelamatkannya. Film Blue ini memang agak berbeda dengan film-film India yang biasa diperankan oleh idola Shah Rukh Khan. Gaya India yang sudah mendekati Hollywood. Penampilan tubuh-tubuh yang cuma memakai bikini. Atau gaya seorang mafia India yang digambarkan lebih mirip bandit-bandit Italia. Bahkan penampilan Sanjay Dutt terlalu gemuk, kurang lincah, dan membosankan.

Sanjay Dutt memang sudah lama tidak main film. Sayangnya aktor kawakan itu tidak bisa menjaga penampilan. Tubuhnya yang sudah tidak langsing lagi menjadi kurang menarik ditonton. Apalagi dia sebagai pemain utama.

Film yang mengambil lokasi syuting di luar India ini, bisa dikatakan benar-benar bukan citra film India. Memang dalam beberapa tahun belakangan, film aksi dengan dibumbui perempuan seksi dominan di bursa film India. Lagu-lagu yang dibawakan pun lebih bernuansa disko atauhip hop dengan tarian mirip penyanyi-penyanyi kulit hitam Amerika.

Penampilan Lara Dutta, aktris muda India dalam film ini, muncul dengan pakaian-pakaian seksinya. Padahal biasanya orang India sangat bangga memakai sari, baju tradisional India.

Agaknya go international yang dikemas oleh film-film aksi romantis India tidak bisa lepas dari plot film-film Amerika. Namun di sisi lain, film yang disutradarai Anthony D'Souza itu bisa mengundang penyanyi Australia yang bermukim di Prancis Kyle Minogue, tampil di film Blue.

NAZAR

Sutradara Sofyan D. Souza
Produser Raam Punjabi
Penulis Chairul Rijal
Pemeran Jessica Iskandar, Renata Kusmanto, Adelia Rasya, Ben Joshua, Ytonk Club80s
Distributor MVP Picture


Nazar Menikahi Tukang Ketoprak

Cindy (Jessica Iskandar) bernazar akan menikahi Jajat (Ytonk Club80s), tukang ketoprak culun yang kebetulan sedang lewat. Syaratnya cuma satu, kalau Cindy bisa memenangi mobil mewah dari undian tutup botol.

Mungkin sedang harinya, Cindy benar-benar memenangi mobil mewah itu! Mati-matian cewek trendi ini berusaha membatalkan nazar asal-asalannya itu. Nazar ternyata gak bisa dibuat main-main. Berbagai kesialan membolak-balik hidup Cindy sampai ia yakin bahwa nazarnya harus dipenuhi.

Bersama Rani (Adelia Rasya) dan Dhea (Renata Kusmanto), Cindy mencari Jajat yang ternyata sebentar lagi akan menikah di kampungnya. Dengan berbagai siasat, tiga cewek kota yang manja dan pecicilan itu jungkir balik merebut si tukang ketoprak dari calon istrinya.

Film berdurasi 90 menit itu menjelaskan apa arti tentang nazar. Sebuah janji yang harus dipenuhi apabila usahanya tercapai. Sering kali ada anggapan bila nazar tidak dilaksanakan bisa menyebabkab hal-hal buruk.

Dalam kenyataannya, Jessica Iskandar, Renata Kusmanto, dan Adelia Rasya juga bernazar ingin keramas dengan saus cabai, cuka, dan oli, bila film ini sukses di pasaran.

Ceritanya memang lucu walau terkadang tidak masuk akal. Mengapa Cindy langsung tertarik dengan penjual ketoprak. Padahal dia dan teman-temannya memiliki paras ayu dan tipikal cewek metropolis yang tidak mungkin langsung mengejar tukang ketoprak. Apalagi Jajat si penjual ketoprak akan melangsungkan pernikahan di kampungnya menjadi rebutan tiga cewek cantik.

Film yang dipenuhi dengan bintang-bintang muda seperti Jessica Iskandar, Ytong Club 80s, Renata Kusmanto, Ben Joshua, dan Adelia Rasya itu memang ditargetkan untuk remaja. Sebagai hiburan, film ini cukup menghibur. Apalagi sasarannya memang ABG.

INGLORIOUS BASTERDS

Directed by Quentin Tarantino
Produced by Lawrence Bender
Written by Quentin Tarantino
Starring Brad Pitt, Christoph Waltz, Michael Fassbender, Eli Roth, Diane Kruger, Daniel Brühl, Til Schweiger, Mélanie Laurent
Cinematography Robert Richardson
Editing bySally Menke
Studio A Band Apart, Zehnte Babelsberg
Distributed by The Weinstein Company, Universal Pictures


Berandalan Pembasmi Nazi

Inilah film Quentin Tarantino yang terbaru, Inglorious Basterds. Film ini mengambil latar belakang Perang Dunia II dan masa kekuasaan Nazi di Eropa.

Dikisahkan, Hitler telah menguasai Prancis. Seorang perempuan Yahudi Shosanna Dreyfus yang mengungsi di Prancis menjadi saksi pembantaian terhadap keluarganya oleh Kolonel Hans Lada.

Shosanna melarikan diri dan tidak ingin menjadi korban berikutnya. Beberapa tahun kemudian Shosanna telah merencanakan balas dendam terhadap tentara Jerman.

Dendam itu semakin besar ketika dia nyaris diperkosa tentara Nazi saat sedang menonton pertunjukan teater.

Di sisi lain, ada sekelompok Yahudi Amerika yang biasa dijuluki para berandalan, yang selalu mengadakan aksi gerilya di bawah Letnan Aldo Raine melawan Nazi. SUatu hari mereka menyaksikan Shosanna sedang melarikan diri keluar dari teater.

Dari pengakuan Shosanne itu, mereka kemudian menyusun strategi melawan Nazi dengan cara yang tidak lazim. Melumpuhkan Nazi lewat bergerilya menjadi strategi utama.

Film garapan sutradara Quentin Tarantino ini mengangkat bintang utama Brad Pitt. Film ini pernah menjadi pembuka Festival Film Cannes 2009 beberapa bulan lalu.

Quentin Tarantino mengabadikan sebuah film dengan nuansa yang berbeda. Dia memiliki cara pandang yang berbeda dalam menggarap sebuah cerita berlatar belakang film perang.

Sutradara film Pulp Fiction ini memang selalu tampil beda. Film Inglorious Basterds bukan film perang yang membosankan. Dialog-dialog yang dibangun antar pemain cukup menggigit. Bahkan banyak adegan dramatis yang dipertontonkan. Mulai pembunuhan kaum Yahudi sampai kematian Hans Landa di tepi sungai Raine.

Meski mengambil latar belakang Prancis, syuting film diadakan di Jerman dengan mengambil beberapa tempat bersejarah.

CLOUDY WITH A CHANCE OF MEATBALLS




Author Judi Barrett
Illustrator Ron Barrett
Country United States
Genre(s) Children's picture book
Publisher Simon & Schuster
Publication date 1978


Hujan Pangan untuk Dunia



Apa yang Anda bayangkan bila hujan yang datang bukan hujan air, melainkan hujan makanan? Semua makanan jatuh dari langit. Tidak ada orang yang kelaparan, apalagi anak-anak. Semua merasakan makanan yang lezat-lezat, penuh gizi, dan gratis.

Itulah inti cerita Cloudy With A Chance of Meatbells yang sama dengan buku aslinya ciptaan Judi Barrett dan Ron Barrett. Flint Lockwood seorang penemu muda yang bermimpi menciptakan sesuatu yang bisa meningkatkan kesejahteraan hidup semua orang.

Dengan ditemani Sam Sparks, seorang gadis yang pintar, reporter ramalan cuaca, keduanyamenciptakan sesuatu yang diharapkan bisa membahagiakan penduduk dunia.

Flint menginginkan adanya hujan makanan yang menyebabkan anak-anak tidak kelaparan. Tidak ada lagi anak-anak atau bayi kurang gizi karena tidak ada yang dimakan. Suatu ketika impian itu menjadi kenyataan. Hanya, ada masalah. Bagaimana bila hujan makanan tidak akan berhenti?

Ide ceritanya sederhana. Bagaimana mengatasi krisis pangan yang sedang dihadapi masyarakat dunia? Terutama ancaman pangan terhadap anak-anak. Untuk mewujudkan fantasi itu, diciptakan mesin hujan makanan.

Sebuah film dengan ide jenius. Bahkan dialog yang dibangun benar-benar menggelitik pikiran. Cerdas, penuh kritikan, dan lucu. Ini film keluarga yang mampu menggiring pemikiran bahwa krisis pangan sampai sekarang tidak pernah usai.

Film dengan format 3D ini benar-benar menampilkan visualisasi yang tidak biasa. Para penonton bisa ikut berimajinasi seandainya akan ada hujan makanan, pasti masalah kelaparan akan selesai.

Film yang diisi suaranya oleh Bill Hader (Flint Lockwood) dan Anna Farris (Sam Sparks) serta beberapa bintang lainnya ini mendukung gerakan penyelamatan pangan dunia. Film ini mendapat dukungan penuh dari badan PBB World Food Programme.

G-FORCE

Pasukan Marmut Menyelamatkan Dunia

Inilah film lucu tentang pasukan mata-mata militer yang siap menggempur lawan dengan teknik pengintaian dan persenjataan. Namun bukan pasukan elite Amerika yang bergerak menyusup ke lawan. Sebaliknya mereka adalah pasukan marmut yang tergabung dalam G-Force. Ada lima marmut yang bertugas sebagai agen rahasia, dan mendapatkan tugas dari pemerintah, untuk mencegah seorang milyarder jahat yang ingin menguasai dunia dengan peralatan rumah tangga.

Film yang diproduksi oleh Disney ini merupakan film yang lucu dan benar-benar menghibur. Sang produser Jerry Bruckheimer adalah produser film yang dikenal dengan film-film yang mempertontonkan kekuatan senjata dan militer AS.

Kini kekuatan itu diberikan kepada lima marmut yang bertugas sebagai agen rahasia. Untuk menjadi agen rahasia, mereka juga harus mengikuti training layaknya agen rahasia manusia.

Kemudian kelima marmut itu diberi peralatan handal untuk memantau, mengintai, dan menyusup. Melihat marmut-marmut itu bergerak menyusup ke rumah milyarder jahat, benar-benar menggelikan.

Sisi menarik lainnya para marmut yang bertugas memiliki ras yang berbeda. Ada yang kulit putih, kulit hitam, dan hispanik. Semua ras itu mewakili keberadaan ras di AS.

Film G-Force mendapat pujian dari para kritikus film. Roger Ebert dari Chicago Sun-Times menganggap film G-Force benar-benar menyenangkan untuk ditonton anak-anak.

New York Post menuliskan film G-Force sebagai bentuk motivasi yang cerdas dari sekawanan binatang untuk menyelamatkan dunia, dari upaya monopoli barang-barang atau peralatan rumah tangga.

Film G-Force dengan format 3 dimensi ini diisi suaranya oleh pemain-pemain beken, diantaranya Nicolas Cage, Penelope Cruz, Will Arnett, Bill Nighy, Steve Buscemi, Sam Rockwell, dan Jon Favreau. Film berdurasi 86 menit ini cocok untuk disaksikan bersama keluarga, di tengah liburan hari raya.

BANDSLAM


Bersaing Menjadi Band Terbaik

Will Burton hidup di dunianya sendiri, dan isi kepalanya hanya musik. Ketika ibunya mendapat pekerjaan baru di New Jersey, Will memulai tahun pertamanya di sekolah menengahnya yang baru.

Merasa berada di tempat yang salah, Will memulai persahabatan dengan Sam yang jalan pikirannya hampir mirip dengannya. Keduanya terkejut ketika Charlotte, gadis paling populer di sekolah, merekrut Will untuk membentuk sebuah band untuk bertarung dalam Bandslam, lomba akbar ajang kompetisi band-band setempat.

Untuk pertama kalinya, Will merasakan bahwa sesungguhnya ia merasa cocok dan nyaman, bukan hanya untuk ikut melakukan suatu kegiatan saja, tapi juga untuk membuat sebuah perubahan.

Film yang dibintangi Vanessa Hudgens ini memang bertemakan musik dan dunia remaja. Agaknya bintang High School Musical tersebut belum bisa melepaskan sosok remaja dan tema-tema musikal dalam filmnya.

Film ini penuh dengan musik dan lagu-lagu ceria sebagaimana dunia remaja. Demikian juga kisah-kisah lucu dan tidak terlupakan saat-saat sekolah menjadi inti utamanya.

Bila ditarik garis merahnya, tidak jauh berbeda dengan film High School Musical. Hanya saja kini fokusnya anak-anak muda yang senang main band. Apalagi sosok Vanessa Hudgens identik dengan film musikal remaja. Hanya saja dalam film ini, dia memerankan sosok perempuan pendiam yang senang memakai gaun hitam dan membaca buku. Daya tarik dalam film ini adalah pemunculan Gaelan Connell pemeran Will Burton yang sangat bagus. Dia benar-benar bermain prima. Apalagi dia belum banyak tampil di layar lebar. Selama ini Connell lebih sering tampil di serial televisi, namun bukan pemeran utama. Inilah kesempatan utama bagi Connell untuk menjadi bintang terkenal.

Film berdurasi 111 menit itu juga didukung oleh Aly Michalka, Lisa Kudrow, dan Scott Porter.

WAKE UP SID

Si Pemalas Jatuh Cinta pada Penulis


SIDDARTH Mehra (Ranbir Kapoor) adalah seorang pemalas dari Kota Mumbai. Ia selalu mengelak dari pekerjaan dan tidak mempunyai motivasi apapun. Meskipun Sid punya banyak teman, ia sangat jarang berkomunikasi dengan ibunya. Sid juga tidak bisa mengelola kekayaan ayahnya.

Suatu hari Sid bertemu dengan Aisha (Konkona Sen Sharma), penulis berbakat dari Kolkata. Ia tergerak untuk membuat perubahan besar dalam hidupnya. Akankah Sid menyadari apa yang seharusnya dia perbuat dalam hidupnya?

Film komedi romantis ini menggambarkan Sid pemuda yang tidak menghargai hidup. Sebagai anak orang kaya, Sid digambarkan sebagai anak yang memiliki mobil mewah, bersekolah di sekolah terkenal, dan selalu berpesta dengan teman-temannya.

Seperti halnya film-film India lainnya, Sid jatuh cinta dengan gadis sederhana yang berbakat menjadi penulis. Hubungan yang bertolak belakang itu menjadi kian melankolis, ketika digambarkan Ayan Mukerji lewat lagu dan tari serta pemilihan tempat syuting yang cukup indah.

Meski demikian, cerita Wake Up Sid ini penuh kritikan sebab sosok Siddarth Mehra sama sekali menampilkan sosok orang bodoh. Sid baru menjadi lelaki pintar ketika bertemu dengan Aisha, gadis asal Kolkata.

Padahal bila melihat latar belakang keluarganya, juga kehidupan sosial Sid, sangatlah kecil kemungkinan kelakuan Sid menjadi bodoh dan tidak bisa menghargai hidup. Apalagi berkomunikasi dengan orang tuanya.

Apalagi Karan Johar, si produser, dikenal sebagai produser film komedi berkualitas. Artinya dari segi cerita, dia tidak pernah mengabaikan peran orang tua di dalamnya.

Ranbir Kapoor adalah salah satu bintang muda Bollywood yng dikenal spesialis film-film komedi romantis. Dia memang cocok memerankan sosok komedian.

WHITEOUT


Menyelidiki Pembunuhan di Antartika

CARRIE Stetko, seorang deputy marshal, ditugasi ke Antartika untuk menyelidiki kasus pembunuhan. Dia harus memulai menyelidiki kasus itu dalam waktu tiga hari, sebelum musim dingin di Antartika dimulai.

Dalam waktu yang sama Robert Pryce, seorang penyelidik dari PBB, juga ke benua dingin Antartika dengan tujuan yang sama. Carrie dan Robert bekerja sama untuk menyelidiki kasus pembunuhan misterius itu.

Saat menyelidiki pembunuhan misterius, Carrie sempat diserang oleh si pembunuh. Namun, dia bisa selamat dan harus merelakan dua jarinya terputus akibat benda tajam yang dimiliki si pembunuh.

Sampai akhirnya Carrie menemukan benang merah siapa pelaku pembunuhan, dikaitkan dengan kasus pembunuhan yang dibekukan di sebuah wilayah. Semua itu terkait dengan sebuah peristiwa masa lalu.

Nyawa Carrie pun terancam. Dia tidak menyadari si pembunuh berada di dekatnya dan siap menghabisi nyawanya.

Film ini memang memberikan nuansa baru bagi Kate Beckinsale. Dia berperan sebagai seorang penyelidik dan mengurus pembunuhan misterius. Kisahnya pun sangat sederhana. Cara menyusun plot cerita tidak begitu rumit.

Dari awal pun sudah bisa dilihat siapa sosok jahat yang muncul dan menjadi pelaku pembunuhan. Dari segi penalaran, kisah pembunuhan misterius itu juga sangat masuk akal.

Banyak pula adegan aksi yang menegangkan karena film ini memang dikemas untuk film drama misteri pembunuhan. Sisi menariknya adalah menampilkan suasana mirip di Antartika yang beku, sepi dan penuh salju.

Lokasi syutingnya di Boucherville, Quebec, Kanada. Daerah itu memang penuh salju, berangin, dan sepi.

Kate Beckinsale yang sebelumnya dikenal sebagai bintang Underworld dan Serendipity bermain cukup apik. Dia mampu bermain di bawah tekanan suhu yang sangat rendah. Penciptaan suasana Antartika pun cukup berhasil. Film garapan Dominic Sena ini cukup menghibur sebagai sebuah film aksi misteri.

SURROGATES


Ketika Robot Menguasai Manusia

Vis, sebuah perusahaan yang memproduksi robot, menciptakan robot pengganti untuk menggantikan posisi manusia yang sedang berkegiatan di luar rumah. Tujuannya mengurangi angka kriminalitas. Sebab pembunuh hanya membunuh robot, bukan manusia. Meski demikian, risikonya tetap besar.

Bukan hanya masyarakat yang menggantikan posisi mereka dengan robot.

Agen FBI Tom Greer (Bruce Willis) dan Peter (Radha Mitchell) pun melakukan hal sama. Mereka tidak ingin kehilangan nyawa setelah anak mereka terenggut nyawanya karena ditembak penjahat di jalan.

Namun, Greer merasakan hidupnya sangat hampa. Sang istri, Maggie, yang jugamemiliki robot telah menjauh darinya dan tenggelam dalam kesedihan akibat kehilangan putra mereka.

Semula Greer percaya bahwa dengan mengandalkan robot, kejahatan akan berkurang. Faktanya, tetap saja ada yang terbunuh. Kebetulan Center muda adalah anak dari Center, bos VIS. Di sisi lain, ada pula kelompok yang anti terhadap robot dan tetap menjunjung peradaban manusia.

Suatu ketika, Greer harus memburu pembunuh Center yang diyakini dari kelompok non robot. Tapi kemudian dia dikhianati oleh Peter, karena Peter dipengaruhi oleh anak buah Center di VIS.

Akhirnya Greer bekerja sendirian untuk menghentikan agar robot-robot pengganti musnah, dan manusia harus kembali ke peradabannya.

Usaha itu tidaklah mudah karena Peter memiliki senjata mematikan yang bisa mengancam nyawa Greer dan penduduk kota lainnya.

Film Surrogates memang berkisah tentang kehidupan masa depan manusia yang akan digantikan oleh robot. Ceritanya sederhana dan penggambaran tentang robot yang cantik dan ganteng benar-benar bagus. Terlebih lagi make up para pemainnya begitu indah dan halus.

Wajah Bruce Willis ketika menjadi robot pengganti Greer pun sangat halus. Tata riasnya mampu mencerminkan wajah kaku robot. Dari segi efek visual maupun teknik tata rias benar-benar memikat.

theREBOUND


Cinta Tidak Mengenal Umur


SANDY (Chaterine Zeta-Jones) seorang ibu rumah tangga berumur 40 tahun, memergoki suaminya berselingkuh. Ia langsung membawa kedua anaknya pindah ke New York untuk memulai hidup baru.

Dengan karier yang baru dan menyita seluruh waktunya untuk bekerja, Sandy terpaksa mempekerjakan seorang pengasuh anak. Ia memilih Aram (Justin Bartha), pemuda berumur 25 tahun yang masih mencari jati diri.

Aram pun cepat dekat dengan anak-anak Sandy.

Pada akhirnya Sandy pun menjadi dekat dengan Aram. Keduanya pun saling tertarik dan jatuh cinta.

Film komedi romantis ini memang cukup unik. Kisah cinta Aram dan Sandy diprerat dengan ulah kedua anak Sandy yang memang lucu dan memiliki cara jitu dalam berkomunikasi.

Cinta memang tidak mengenal umur. Usia tua atau muda, kalau sedang jatuh cinta apa pun bisa terjadi. Film ini juga mengingatkan banyak pasangan yang memiliki perbedaan umur yang sangat jauh. Seperti halnya pasangan suami istri Demi Moore dengan Ashton Kutcher yang mirip dengan film The Rebound.

Akting Chaterine Zeta-Jones dan Justin Bartha cukup bagus dan matang. Terlebih Justin Bartha yang mampu memberikan nuansa baru sebagai seorang pengasuh anak. Bagaimana membaurkan sikap dewasanya dengan sifat anak-anak Sandy, akting Justin Bartha cukup berhasil.

Justin Bartha sebelumnya memerankan sosok konyol dalam film The Hangover. Tampaknya Bartha memang berbakat sebagai bintang komedi.

Sementara itu, bagi penggemar Chaterine Zeta-Jones, tampaknya akan terobati dengan film The Rebound.

Istri Michael Douglas ini belakangan terlibat dalam beberapa film komedi romantis. Sebelumnya dia bermain dalam film No Reservations, yang bercerita kehidupan ahli kuliner.

Film yang dibesut sutradara Bart Freundlich cukup berhasil menggambarkan bagaimana sibuknya orang-orang New York yang harus mempertahankan pekerjaan demi kelangsungan hidup.

CARRIERS

Melawan Sisi Gelap Manusia
Bertekad untuk menghindari sebuah wabah mematikan yang melanda dunia, empat anak muda mengambil langkah seribu melewati bagian barat daya Amerika.
Keempatnya adalah Danny (Lou Taylor Pucci), Brian (Chris Pine), Bobby (piper Perabo), dan Kate (Emily Van Camp). Danny dan Brian adalah kakak beradik, sedangkan Bobby adalah kekasih Danny, dan Kate teman sekolah Danny.
Mereka ingin mencapai suatu tempat yang memungkinkan bisa selamat. Selama empat hari, mereka berhadapan dengan bahaya wabah dan mulai mendatangkan perpecahan di antara mereka.
Akhirnya mereka menyadari bahwa musuh mereka bukanlah mikroba yang menyerang manusia, tetapi kegelapan yang ada di dalam mereka sendiri.
Film ini menarik sekali, bukan karena penyakit aneh yang menyerang tubuh manusia, melainkan sebuah fakta bahwa sisi gelap manusia sangat mempengaruhi kondisi psikologisnya.
Film drama suspensi yang cukup kuat dalam membangun hubungan setiap karakternya. Tidak bisa dipungkiri bahwa sering kali manusia menjadi paranoid melihat orang lain menjadi berubah.
Film ini mengingatkan kita pada peristiwa pandemi flu burung atau flu babi. Bagaimana kepanikan yang melanda seluruh dunia, terhadap virus flu yang belum ada obatnya itu.
Munculah sikap curiga mencurigai satu dengan yang lain disebabkan kecemasan setelah tertular virus mematikan. Film garapan Alex dan David Pastor ini memang ingin menunjukkan bahwa diantara manusia, sering kali muncul adanya sisi gelap.
Bila tidak disadari, sisi gelap ini bisa menjadi momok bagi manusia itu sendiri. Bahkan bisa membunuh dan menghancurkan orang lain.
Film drama thriller berdurasi 84 menit itu cukup memikat dan mampu meregangkan bulu kuduk. Sebab di antara keempat orang ini, musuhnya bukan lagi virus mematikan, tetapi sesuatu yang gelap, dalam, dan tidak terdeteksi sama sekali.

DYING BREAD



Directed by Jody Dywer
Produced by Michael BoughenRod Morris
Written by Michael BoughenRod Morris
Starring
Nathan Phillipsand, Leigh Whannell
Music by Nerida Tyson-Chew
Cinematography Geoffrey Hall
Editing by Mark Perry



Ancaman Spesies Kanibal

Seorang mahasiswa ilmu hewan bernama Nina (MirrahFoulkes) menyatakan ia bisa membuktikan bahwa masih ada harimau Tasmania yang hidup.

Ia lantas menempuh perjalanan menembus alam liar Tasmania bersama pacarnya Matt (Leigh Whannell) dan sahabat mereka Jack (Nathan Phillips).

Sayangnya Nina tidak tahu bahwa di Tasmania pada abad 19, seorang napi pembunuh keji bernama Alexander Pearce berhasil kabur dari penjara.

Dia kemudian memakan rekan sesama napi lainnya yang juga kabur, untuk mempertahankan diri.

Walaupun Perce berhasil ditangkap kemudian dihukum gantung pada 1824, dia ternyata sudah memiliki keturunan berupa sekelompok orang yang tetap memelihara budaya kanibalisme hingga di zaman sekarang.

Tidak dapat dihindarkan Ninadan teman-temannya bertemu dengan suku kanibal itu.

Kelompok kanibal ini memiliki kebutuhan untuk makan dan berkembang biaknya membuat mereka menjadi spesies terancam punah.

Film buatan Australia ini menampilkan sebuah cerita thriller yang tidak biasa.

Kelompok kanibal itu mengancam nyawa Nina, Matt, dan Jack.

Film ini menawarkan ketegangan-ketegangan di hutan yang sangat asing.

Di samping itu komunitas kanibal itu membutuhkan manusia sebagai makanan, agar tidak punah. Di sinilah predator terus mengejarkemana manusia pergi.

Penggambaran ceritanya cukup menarik. Apalagi film ini menawarkan sesuatu yang tidak biasa, yakni kehadiran para kanibal yang mengancam nyawa tiga anak muda.

Film buatan Australia dan digarap oleh sutradara Jody Dwyer, menawarkan sebuah wacana baru tentang kelompok masyarakat kanibal yang bisa menghancurkan manusia.

CONFESSIONS OF A SHOPAHOLIC

Directed by P.J. Hogan
Produced by
Jerry Bruckheimer
Written by Novels :
Sophie Kinsella Screenplay : Tim Firth, Tracey Jackson
Starring
Isla Fisher, Hugh Dancy, Krysten Ritter
Music by
James Newton Howard
Cinematography Jo Willems
Editing by
William Goldenberg
Distributed by
Touchstone Pictures


Kehidupan Ironis si Gila Belanja

The Confession of a Shopaholic adalah sebuah film drama komedi yang benar-benar menyakitkan. Kisah seorang perempuan mapan yang bekerja di sebuah majalah keuangan, tapi punya kebiasaan gila belanja.

Adalah RebeccaBloomwood, seorang penulis di majalah keuangan terkenal di New York, yang selalu memiliki tips jitu bagaimana mengatur keuangan. Nama Rebecca pun langsung terkenal. Dia selalu diundang dalam acara diskusi keuangan dan menjadi pembicara di televisi.

Ironisnya, dalam kehidupan sehari-hari, teori yang selalu dikemukakan di majalah tidak sepenuhnya dipenuhi oleh Rebecca.

Dia benar-benar gila belanja. Apa saja dibelinya tanpa memikirkan kondisi keuanannya. Suatu hari dia mendapat tagihan dari bank yang mengeluarkan kartu kredit. Rebecca telah memakai kartu kredit di luar batas limit.

Parahnya Rebecca malah menganggap bahwa kartunya dicuri sehingga ada orang yang memanfaatkan kartunya. Tagihannya mencapai US$900. Di balik ketenarannya sebagai penggagas manajemen keuangan, Rebecca justru menjadi incaran debt collector karena utangnya yang menggunung.

Rebecca pun harus tipu sana sini termasuk pada atasannya, Luke, demi mendapatkan uang. Karena gajinya tidak mencukupi untuk membiayai belanja, Rebecca pindah kerja.

Dia melamar sebagai penulis di sebuah majalah Alette. Sebelum tampil dalam wawancara pekerjaan, Rebecca masih sempat mencari syal warna hijau yang harganya US$120. Padahal duit di tangan pun sudah tidak ada. Tidak disangka masuk ke majalah mode, Rebecca bertemu dengan orang-orang yang punya hobi belanja. Petualangan pun dimulai. Rebecca memang tidak bisa menghentikan kebiasaan belanja. Suatu ketika dia mulai menyadari setelah melihat seorang perempuan yang jatuh miskin dan menjadi gelandangan karena kebiasaan berbelanja.

COLUMBUS DAY



Directed by Charles Burmeister
Written by
Charles Burmeister
Starring
Val Kilmer, Marg Helgenberger, Wilmer Valderrama


Petualangan John Cologne Untuk Jadi Kaya


Film Columbus Day adalah film drama yang dibalut dengan kasus-kasus kriminal. Dikisahkan John Cologne seorang pencuri yang bersembunyi di sebuah taman kota. Di tempat itu dia berencana untuk membongkar barang curiannya.

Sayangnya, sebelum membongkar barang curian, John bertemu dengan seorang anak lelaki bernama Antoine yang tersesat disana.

Di situlah terjadi jalinan persahabatan antara John dan Antoine. Seiring pertemanan itu, Antoine meminta John agar menelepon mantan istri dan anaknya. Antoine berharap John bisa bereuni dengan kedua orang yang pernah dekat dengannya. Usulan Antoine ini benar-benar menggerakkan hatinya. Apalagi Antoine pun memberikan pesan bahwa John bisa menjadi kaya raya.

John pun ingin hidup bahagia, apalagi kaya, tidak menjadi pencuri. Usulan Antoine itu disanggupinya. Saat bisnis dimulai, John melindungi Antoine agar jauh dari bahaya. Sebab, bisnis yang dijalaninya sangat berisiko. Dia dipulangkan ke Florida untuk berkumpul dengan keluarganya. Lalu bisnis apa yang dijalani John? Dan bisakan dia menjadi kaya serta kembali ke istri dan anaknya? Simak saja Columbus Day.

Film ini mencampurkan sisi gelap John di dunia kriminal yang dipadu dengan sosok John sebagai seorang ayah dan pernah memiliki keluarga. Hitam dan putih John Cologne ditampilkan dalam Columbus Day.

Inilah film terbaru Val Kilmer. Memang penampilan Val Kilmer di bioskop-bioskop di Indonesia terbilang jarang dalam beberapa tahun ini. Padahal dia cukup banyak membintangi film. Apalagi dia sudah menyelesaikan beberapa film sampai 2011.

Nama Val Kilmer mulai menjulang saat tampil sebagai Chris Shiherlis dalam film Heat berduet dengan Al Pacino dan Robert De Niro. Film ini telah dibuat sekuelnya pada tahun ini, dengan peran yang sama.

SEVEN POUNDS

Directed by Gabriele Muccino
Produced by Todd Black, Jason Blumenthal,
James Lassiter, Will Smith, Steve Tisch
Written by
Grant Nieporte
Starring : Will Smith,
Rosario Dawson, Woody Harrelson, Michael Ealy, Barry Pepper
Music by
Angelo Milli
Cinematography Philippe Le Sourd
Editing by
Hughes Winborne
Distributed by
Columbia Pictures


Menebus Dosa dengan Mendonorkan Organ

Film Seven Pounds merupakan film Will Smith yang sangat sentimentil. Benar-benar membuat perasaan hanyut. Apabila selama ini Anda melihat peran Smith dalam film aksi, komedi, atau thriller, kini dia tampil untuk menguras air mata Anda.

Sebuah kisah yang sangat mustahil dilakukan oleh seorang manusia yang hidup sehat, kemudian mendonorkan tujuh organ tubuhnya yang sangat vital.

Film Seven Pounds diawali dengan kisah Tim Thomas (Will Smith) yang mengalami kecelakaan mobil. Gara-garanya dia menyetir sambil menelepon seseorang. Ada tujuh korban tewas dalam peristiwa itu.

Satu tahun setelah kecelakaan, Tim yang bekerja sebagai ahli mesin pesawat memilih keluar. Dia masih tertekan dan trauma akibat peristiwa tewasnya tujuh orang dalam kecelakaan mobil itu. Tim kemudian berjanji akan mendonorkan organ-organ tubuhnya kepada tujuh orang sebagai tindakan penebusan dosa.

Dia ingin mendonorkan sebagian paru-parunya kepada adiknya. Enam bulan kemudian Tim mencangkokkan hatinya kepada seorang anak. Tidak berhenti disitu, Tim terus mencari calon-calon penerima organ tubuhnya, hingga dua minggu sebelum Tim meninggal karena tujuh organnya telah didonorkan kepada orang yang membutuhkan. Ternyata sumbangan Tim sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan.

Kemudian para penerima donor organ tubuh Tim saling bertemu dan berbagi cerita tentang kebaikan hati Tim. Will Smith bersedia mengambil peran yang tidak biasa karena dia ingin mengajak orang unuk biasa berbagi dengan orang yang kurang beruntung.

Akting Will Smith sebagai sosok Smith sebagai sosok Tim yang lembut hatinya cukup kuat. Penampilannya benar-benar berbeda dengan film-film sebelumnya. Apalagi tidak ada kata makian yang biasa dia ucapkan dalam setiap dialog pada film-film sebelumnya.

MARLEY & ME


Directed by David Frankel
Produced by Gil Netter, Kevin Halloran, Karen Rosenfelt
Written by
Scott FrankDon Roos Based on the novel by John Grogan
Starring
Owen Wilson, Jennifer Aniston
Music by
Theodore Shapiro
Cinematography
Florian Ballhaus
Editing by
Mark Livolsi



Anjing Terbodoh Membawa Kebahagiaan

Pengantin baru John dan Jennifer Grogan (Owen Wilson dan Jennifer Aniston) memutuskan untuk meninggalkan Michigan dan pindah ke West Palm Beach, Florida. Mereka berdua bekerja sebagai jurnalis di koran lokal terkenal. Disana mereka mulai menghadapi banyak tantangan di usia pernikahan masih muda. Apalagi memulai hidup sebagai keluarga baru memang tidak mudah.

Pasangan itu juga dihadapkan pada karier baru. John dan Jennifer kemudian memutuskan untuk mengadopsi seekor anjing karena keduanya belum siap untuk memiliki anak.

Hadirlah Marley di tengah-tengah keluarga Grogan. Bertahun-tahun lamanya Marley pun menjadi saksi hidup pasang surut kehidupan keluarga Grogans.

John dan Jenny pun lambat laun menyadari bahwa Marley adalah anjing terburuk di dunia yang telah membawa kebahagiaan. Marley adalah penyokong dan pemberi semangat dalam kehidupan keluarga Grogans.

Film ini cukup sukses, seperti halnya novel yang ditulis oleh John Grogans. Digambarkan bagaimana Marley, seekor anjing yang senang membuat keonaran dimana saja, namun ia adalah sosok anjing yang memberikan kehangatan bagi John dan Jennifer.

Film ini mengantarkan sebuah pesan penting bahwa binatang peliharaan yang ada di sekitar kamu tidak bisa dianggap remeh. Seperti Marley yang kadang menciptakan kelucuan, keonaran, tetaplah seekor anjing yang setia pada tuannya. Bahkan menciptakan fondasi cinta yang kuat pada pasangan muda itu. Banyak adegan yang menyentuh perasaan, namun juga membuat tertawa karena kekonyolan yang dibuat Marley.

Owen Wilson dan Jennifer Aniston sangat pas memerankan sosok John dan Jennifer Grogan

GARFIELD'S FUN FEST

Directed by Mark A.Z. Dippé
Produced by
Jim Davis
Written by
Jim Davis
Starring :
Frank Welker, Gregg Berger, Tim Conway, Greg Eagles, Wally Wingert, Jason Marsden, Jennifer Darling,Pat Fraley, Neil Ross, Stephen Stanton, Fred Tatasciore, Audrey Wasilewski
Distributed by
20th Century Fox Home Entertainment

Inilah film terbaru petualangan Garfield si kucing gemuk berwarna kuning keemasan. Garfield juga dikenal sebagai kucing pemalas, tapi cerdik. Namun, kali ini Garfield tidak tampil dengan aktor atau aktris seperti halnya film Garfield terdahulu.

Ini kisah Garfield dalam bentuk animasi bersama rekan-rekannya, termasuk soulmate-nya si anjing setia Odie.

Dikisahkan, Garfield mengikuti acara the big talent show, sebuah acara untuk mencari bakat. Garfield benar-benar berambisi bisa tampil di acara tersebut. Apalagi bila menang, dia akan tampil di acara pertunjukan besar setiap tahun.

Garfield pun ingin mujur hidupnya. Menjadi terkenal dan dipuja banyak penggemarnya. Namun saat menghadapi kontes, justru Garfield tampak sedih. Dia telah kehilangan selera humor. Masalahnya sederhana, Garfield jatuh cinta pada Arlene.

Di sisi lain, dia harus berhadapan dengan kucing Meksiko bernama Ramone yang juga menarik perhatian Arlene. Apalagi ada gelagat Arlene lebih memperhatikan Ramone alih-alih Garfield.

Garfield memilih pergi bersama Odie, menyepi sambil menenangkan diri.

Mereka bertemu dengan kodok yang tahu betul bagaimana cara menghibur orang. Kodok itu mengajarinya untuk tidak lagi kehilangan selera humor.

Atas dorongan si kodok yang baik hati, Garfield siap bertanding melawan Ramone di ajang kontes adu bakat. Sekaligus menaklukan hati sang idolanya, Arlene. Garfield pun siap berpetualang dan menemukan hal baru untuk memenangi semua pertandingan.

Pengisi suara Garfield dipercayakan kepada Frank Welker.

SLUMDOG MILLIONAIRE

Directed by
Danny BoyleLoveleen Tandan (co-director: India)
Produced by
Christian Colson
Written by
Screenplay:
Simon Beaufoy


KISAH SI MISKIN MENDADAK KAYA

Film Slumdog Milionaire berlatar belakang kehidupan sosial masyarakat India yang tanpa dibintangi aktor dan aktris top. Sutradaranya pun terbilang pendatang baru. Tapi justru film ini mendapatkan berbagai penghargaan internasional.

Film ini diadaptasi dari novel yang ditulis oleh seorang diplomat Vikas Swarup. Uniknya, novel tersebut juga dijatuhi berbagai penghargaan internasional.

Dikisahkan, Jamal yang hidup miskin mendadak menjadi seorang miliuner. Kekayaan itu bukan karena korupsi atau mendapatkan lotre. Bahkan tidak ada dermawan yang memberi uang sepeser pun. Jamal Malik mengikuti lomba Who Wants To Be a Millionaire versi India dan menjadi juara pertama. Dia pun berhak mendapatkan hadiah satu miliar rupee.

Kemenangan Jamal ini membuahkan malapetaka. Seorang inspektur polisi akhirnya menggiringnya ke kantor polisi di Mumbai, India. Inspektur polisi itu curiga Jamal telah berbuat curang. Alasannya sederhana, bagaimana mungkin anak gembel yang tinggal di kawasan kumuh bisa memenangi lomba. Apalagi lawannya adalah orang-orang berpendidikan.

Jamal pum menjelaskan dengan sangat sederhana. Pertyanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara, telah menjadi bagian dari kehidupannya. Kemudian dalam film itu ditampilkan kilas balik dari kehidupan Jamal bersama saudaranya serta teman-teman sebayanya. Kemiskinan menyebabkan Jamal dan teman-temannya harus berkelana, menyambung hidup dengan mengamen, atau mencopet. Pengalamam hidup berpindah-pindah itu semakin menambah pengetahuan Jamal.

Semua pertanyaan yang dilontarkan pembawa acara menjadi mudah baginya. Sebab, Jamal mengalami sendiri berkelana ke kota-kota India, dan mengalami berbagai peristiwa.

THE PINK PANTHER 2

Distributor: Columbia Pictures
Release Date: 2009-02-06
Starring: Steve Martin, Jean Reno, Emily Mortimer, Andy Garcia, Yuki Matsuzaki, Alfred Molina, Aishwarya Rai, John Cleese, Molly Sims
Directed by Harald Zwart
Produced by Robert Simonds
Written by Scott Neustadter, Michael H. Weber, Steve Martin




Film The Pink Panther 2 merupakan sekuel dari film The Pink Panther yang cukup sukses itu. Kisah seri kedua ini masih terfokus pada Inspektur Jacques Clouseau (Steve Martin), seorang detektif yang legendaris di Prancis.

Clouseau ditugasi menjaga sebuah berlian yang tidak ternilai harganya. Berlian bernama Pink Panther itu ditemukan di sebuah kotak tiket parkir, di luar museum. Kemudian benda itu oleh polisi diamankan di museum. Tanpa diduga berlian berharga tersebut dicuri oleh seorang pencuri profesional Tornado.

Inspektur Dreyfus yang semula menangani masalah itu angkat tangan. Dia kemudian meminta Clouseau menangani pencurian berlian Pink Panther sekaligus meringkus pelakunya.

Dreyfus memerintahkan Clouseau menangkap Tornado dan mengembalikan berlian itu. Perintah tersebut tidaklah mudah. Apalagi Tornado adalah pencuri yang hebat dan memiliki anak yang cantik. Clouseau pun sewaktu-waktu bisa lupa menjalankan tugasnya karena terpesona kecantikan anak Tornado.

Namun sang legenda Clouseau terus berupaya menangkap Tornado. Banyak kejadian lucu saat Clouseau beraksi meringkus Tornado. Komedi situasi yang dibangun dalam The Pink Panther 2 ini cukup membuat orang tertawa. Adakalanya menjengkelkan juga melihat akting Steve Martin yang terkadang sangat konyol.

Film The Pink Panther ini diadaptasi dari film animasi yang cukup populer buatan Prancis. Film tersebut juga diputar primer saat Festival Film Berlin (berlinale).