FAME


Wujudkan Impian Jadi Terkenal

Film ini mengikuti sebuah kelompok anak muda yang terdiri dari penari, penyanyi, aktor, dan seniman di Sekolah Tinggi Seni New York City. Inilah tempat kreatif dimana para siswa diberikan kesempatan untuk mewujudkan impian mereka dan mencapai ketenaran.

Tempat yang didedikasikan hanya bagi yang memiliki bakat, dedikasi, dan kerja keras. Setiap siswa berjuang di bawah sorotan lampu, untuk nantinya akan dipilih siapa di antara mereka yang memiliki bakat dan disiplin yang dibutuhkan untuk sebuah keberhasilan.

Dengan kasih serta dukungan dari teman-teman dan sesama seniman, mereka akan mengetahui siapa di antara mereka yang bakal mencapai ketenaran.

Film ini cukup menarik karena menampilkan bintang-bintang yang memiliki bakat besar. Tidak hanya pandai berakting, mereka bisa menyanyi, menari dan bermain drama.

Kehadiran bintang-bintang baru nan segar dan memiliki karakter yang menawan membuat Fame enak ditonton. Sebetulnya dari segi cerita memang tidak ada yang baru.

Kisah anak-anak muda yang berambisi menjadi terkenal. Seperti halnya beberapa film yang sudah pernah dibuat, antara lain Flashdance, High School Musical, dan Dirty Dancing, film beralur cerita seperti itu masih disukai masyarakat.

Apalagi dengan dimunculkannya pemain-pemain muda yang memiliki talenta besar di bidangnya.

Film Fame juga ingin menunjukkan rasa sportivitas di kalangan anak muda. Mereka ingin terkenal, namun banyak tekanan di sekelilingnya. Dan mereka tahu cara mengatasinya.

Film berdurasi 107 menit ini dibintangi Asher Book, Paul McGill, Naturi Naughton, Kelsey Grammer, Megan Mullaly, dan Debbie Allen.

BLUE

Directed by Anthony D'Souza
Produced by
Dhilin Mehta
Written by
Ajay Benson
Starring
Sanjay Dutt, Akshay Kumar, Lara Dutta, Zayed Khan
Music by
A. R. Rahman, Punjabi Rap & Music, Mukhtar Sahota
Cinematography
Laxman Utekar
Distributed by
Shree Ashtavinayak , Cine Vision Ltd


Menyelamatkan Diri dari Mafia

SAGAR (Sanjay Dutt) adalah seorang penyelam mahir yang berangan-angan untuk memiliki kapal sendiri. Di pihak lain, temannya Aarav (Akhsay Kumar) adalah pengusaha kaya yang sombong, dengan ego lebih besar daripada kapal-kapal yang dimilikinya.

Ketika kakak Sagar Sam (Zayed Khan) berbuat masalah dengan anggota mafia, Sagar lah satu-satunya yang bisa menyelamatkannya. Film Blue ini memang agak berbeda dengan film-film India yang biasa diperankan oleh idola Shah Rukh Khan. Gaya India yang sudah mendekati Hollywood. Penampilan tubuh-tubuh yang cuma memakai bikini. Atau gaya seorang mafia India yang digambarkan lebih mirip bandit-bandit Italia. Bahkan penampilan Sanjay Dutt terlalu gemuk, kurang lincah, dan membosankan.

Sanjay Dutt memang sudah lama tidak main film. Sayangnya aktor kawakan itu tidak bisa menjaga penampilan. Tubuhnya yang sudah tidak langsing lagi menjadi kurang menarik ditonton. Apalagi dia sebagai pemain utama.

Film yang mengambil lokasi syuting di luar India ini, bisa dikatakan benar-benar bukan citra film India. Memang dalam beberapa tahun belakangan, film aksi dengan dibumbui perempuan seksi dominan di bursa film India. Lagu-lagu yang dibawakan pun lebih bernuansa disko atauhip hop dengan tarian mirip penyanyi-penyanyi kulit hitam Amerika.

Penampilan Lara Dutta, aktris muda India dalam film ini, muncul dengan pakaian-pakaian seksinya. Padahal biasanya orang India sangat bangga memakai sari, baju tradisional India.

Agaknya go international yang dikemas oleh film-film aksi romantis India tidak bisa lepas dari plot film-film Amerika. Namun di sisi lain, film yang disutradarai Anthony D'Souza itu bisa mengundang penyanyi Australia yang bermukim di Prancis Kyle Minogue, tampil di film Blue.

NAZAR

Sutradara Sofyan D. Souza
Produser Raam Punjabi
Penulis Chairul Rijal
Pemeran Jessica Iskandar, Renata Kusmanto, Adelia Rasya, Ben Joshua, Ytonk Club80s
Distributor MVP Picture


Nazar Menikahi Tukang Ketoprak

Cindy (Jessica Iskandar) bernazar akan menikahi Jajat (Ytonk Club80s), tukang ketoprak culun yang kebetulan sedang lewat. Syaratnya cuma satu, kalau Cindy bisa memenangi mobil mewah dari undian tutup botol.

Mungkin sedang harinya, Cindy benar-benar memenangi mobil mewah itu! Mati-matian cewek trendi ini berusaha membatalkan nazar asal-asalannya itu. Nazar ternyata gak bisa dibuat main-main. Berbagai kesialan membolak-balik hidup Cindy sampai ia yakin bahwa nazarnya harus dipenuhi.

Bersama Rani (Adelia Rasya) dan Dhea (Renata Kusmanto), Cindy mencari Jajat yang ternyata sebentar lagi akan menikah di kampungnya. Dengan berbagai siasat, tiga cewek kota yang manja dan pecicilan itu jungkir balik merebut si tukang ketoprak dari calon istrinya.

Film berdurasi 90 menit itu menjelaskan apa arti tentang nazar. Sebuah janji yang harus dipenuhi apabila usahanya tercapai. Sering kali ada anggapan bila nazar tidak dilaksanakan bisa menyebabkab hal-hal buruk.

Dalam kenyataannya, Jessica Iskandar, Renata Kusmanto, dan Adelia Rasya juga bernazar ingin keramas dengan saus cabai, cuka, dan oli, bila film ini sukses di pasaran.

Ceritanya memang lucu walau terkadang tidak masuk akal. Mengapa Cindy langsung tertarik dengan penjual ketoprak. Padahal dia dan teman-temannya memiliki paras ayu dan tipikal cewek metropolis yang tidak mungkin langsung mengejar tukang ketoprak. Apalagi Jajat si penjual ketoprak akan melangsungkan pernikahan di kampungnya menjadi rebutan tiga cewek cantik.

Film yang dipenuhi dengan bintang-bintang muda seperti Jessica Iskandar, Ytong Club 80s, Renata Kusmanto, Ben Joshua, dan Adelia Rasya itu memang ditargetkan untuk remaja. Sebagai hiburan, film ini cukup menghibur. Apalagi sasarannya memang ABG.

INGLORIOUS BASTERDS

Directed by Quentin Tarantino
Produced by Lawrence Bender
Written by Quentin Tarantino
Starring Brad Pitt, Christoph Waltz, Michael Fassbender, Eli Roth, Diane Kruger, Daniel Brühl, Til Schweiger, Mélanie Laurent
Cinematography Robert Richardson
Editing bySally Menke
Studio A Band Apart, Zehnte Babelsberg
Distributed by The Weinstein Company, Universal Pictures


Berandalan Pembasmi Nazi

Inilah film Quentin Tarantino yang terbaru, Inglorious Basterds. Film ini mengambil latar belakang Perang Dunia II dan masa kekuasaan Nazi di Eropa.

Dikisahkan, Hitler telah menguasai Prancis. Seorang perempuan Yahudi Shosanna Dreyfus yang mengungsi di Prancis menjadi saksi pembantaian terhadap keluarganya oleh Kolonel Hans Lada.

Shosanna melarikan diri dan tidak ingin menjadi korban berikutnya. Beberapa tahun kemudian Shosanna telah merencanakan balas dendam terhadap tentara Jerman.

Dendam itu semakin besar ketika dia nyaris diperkosa tentara Nazi saat sedang menonton pertunjukan teater.

Di sisi lain, ada sekelompok Yahudi Amerika yang biasa dijuluki para berandalan, yang selalu mengadakan aksi gerilya di bawah Letnan Aldo Raine melawan Nazi. SUatu hari mereka menyaksikan Shosanna sedang melarikan diri keluar dari teater.

Dari pengakuan Shosanne itu, mereka kemudian menyusun strategi melawan Nazi dengan cara yang tidak lazim. Melumpuhkan Nazi lewat bergerilya menjadi strategi utama.

Film garapan sutradara Quentin Tarantino ini mengangkat bintang utama Brad Pitt. Film ini pernah menjadi pembuka Festival Film Cannes 2009 beberapa bulan lalu.

Quentin Tarantino mengabadikan sebuah film dengan nuansa yang berbeda. Dia memiliki cara pandang yang berbeda dalam menggarap sebuah cerita berlatar belakang film perang.

Sutradara film Pulp Fiction ini memang selalu tampil beda. Film Inglorious Basterds bukan film perang yang membosankan. Dialog-dialog yang dibangun antar pemain cukup menggigit. Bahkan banyak adegan dramatis yang dipertontonkan. Mulai pembunuhan kaum Yahudi sampai kematian Hans Landa di tepi sungai Raine.

Meski mengambil latar belakang Prancis, syuting film diadakan di Jerman dengan mengambil beberapa tempat bersejarah.

CLOUDY WITH A CHANCE OF MEATBALLS




Author Judi Barrett
Illustrator Ron Barrett
Country United States
Genre(s) Children's picture book
Publisher Simon & Schuster
Publication date 1978


Hujan Pangan untuk Dunia



Apa yang Anda bayangkan bila hujan yang datang bukan hujan air, melainkan hujan makanan? Semua makanan jatuh dari langit. Tidak ada orang yang kelaparan, apalagi anak-anak. Semua merasakan makanan yang lezat-lezat, penuh gizi, dan gratis.

Itulah inti cerita Cloudy With A Chance of Meatbells yang sama dengan buku aslinya ciptaan Judi Barrett dan Ron Barrett. Flint Lockwood seorang penemu muda yang bermimpi menciptakan sesuatu yang bisa meningkatkan kesejahteraan hidup semua orang.

Dengan ditemani Sam Sparks, seorang gadis yang pintar, reporter ramalan cuaca, keduanyamenciptakan sesuatu yang diharapkan bisa membahagiakan penduduk dunia.

Flint menginginkan adanya hujan makanan yang menyebabkan anak-anak tidak kelaparan. Tidak ada lagi anak-anak atau bayi kurang gizi karena tidak ada yang dimakan. Suatu ketika impian itu menjadi kenyataan. Hanya, ada masalah. Bagaimana bila hujan makanan tidak akan berhenti?

Ide ceritanya sederhana. Bagaimana mengatasi krisis pangan yang sedang dihadapi masyarakat dunia? Terutama ancaman pangan terhadap anak-anak. Untuk mewujudkan fantasi itu, diciptakan mesin hujan makanan.

Sebuah film dengan ide jenius. Bahkan dialog yang dibangun benar-benar menggelitik pikiran. Cerdas, penuh kritikan, dan lucu. Ini film keluarga yang mampu menggiring pemikiran bahwa krisis pangan sampai sekarang tidak pernah usai.

Film dengan format 3D ini benar-benar menampilkan visualisasi yang tidak biasa. Para penonton bisa ikut berimajinasi seandainya akan ada hujan makanan, pasti masalah kelaparan akan selesai.

Film yang diisi suaranya oleh Bill Hader (Flint Lockwood) dan Anna Farris (Sam Sparks) serta beberapa bintang lainnya ini mendukung gerakan penyelamatan pangan dunia. Film ini mendapat dukungan penuh dari badan PBB World Food Programme.

G-FORCE

Pasukan Marmut Menyelamatkan Dunia

Inilah film lucu tentang pasukan mata-mata militer yang siap menggempur lawan dengan teknik pengintaian dan persenjataan. Namun bukan pasukan elite Amerika yang bergerak menyusup ke lawan. Sebaliknya mereka adalah pasukan marmut yang tergabung dalam G-Force. Ada lima marmut yang bertugas sebagai agen rahasia, dan mendapatkan tugas dari pemerintah, untuk mencegah seorang milyarder jahat yang ingin menguasai dunia dengan peralatan rumah tangga.

Film yang diproduksi oleh Disney ini merupakan film yang lucu dan benar-benar menghibur. Sang produser Jerry Bruckheimer adalah produser film yang dikenal dengan film-film yang mempertontonkan kekuatan senjata dan militer AS.

Kini kekuatan itu diberikan kepada lima marmut yang bertugas sebagai agen rahasia. Untuk menjadi agen rahasia, mereka juga harus mengikuti training layaknya agen rahasia manusia.

Kemudian kelima marmut itu diberi peralatan handal untuk memantau, mengintai, dan menyusup. Melihat marmut-marmut itu bergerak menyusup ke rumah milyarder jahat, benar-benar menggelikan.

Sisi menarik lainnya para marmut yang bertugas memiliki ras yang berbeda. Ada yang kulit putih, kulit hitam, dan hispanik. Semua ras itu mewakili keberadaan ras di AS.

Film G-Force mendapat pujian dari para kritikus film. Roger Ebert dari Chicago Sun-Times menganggap film G-Force benar-benar menyenangkan untuk ditonton anak-anak.

New York Post menuliskan film G-Force sebagai bentuk motivasi yang cerdas dari sekawanan binatang untuk menyelamatkan dunia, dari upaya monopoli barang-barang atau peralatan rumah tangga.

Film G-Force dengan format 3 dimensi ini diisi suaranya oleh pemain-pemain beken, diantaranya Nicolas Cage, Penelope Cruz, Will Arnett, Bill Nighy, Steve Buscemi, Sam Rockwell, dan Jon Favreau. Film berdurasi 86 menit ini cocok untuk disaksikan bersama keluarga, di tengah liburan hari raya.

BANDSLAM


Bersaing Menjadi Band Terbaik

Will Burton hidup di dunianya sendiri, dan isi kepalanya hanya musik. Ketika ibunya mendapat pekerjaan baru di New Jersey, Will memulai tahun pertamanya di sekolah menengahnya yang baru.

Merasa berada di tempat yang salah, Will memulai persahabatan dengan Sam yang jalan pikirannya hampir mirip dengannya. Keduanya terkejut ketika Charlotte, gadis paling populer di sekolah, merekrut Will untuk membentuk sebuah band untuk bertarung dalam Bandslam, lomba akbar ajang kompetisi band-band setempat.

Untuk pertama kalinya, Will merasakan bahwa sesungguhnya ia merasa cocok dan nyaman, bukan hanya untuk ikut melakukan suatu kegiatan saja, tapi juga untuk membuat sebuah perubahan.

Film yang dibintangi Vanessa Hudgens ini memang bertemakan musik dan dunia remaja. Agaknya bintang High School Musical tersebut belum bisa melepaskan sosok remaja dan tema-tema musikal dalam filmnya.

Film ini penuh dengan musik dan lagu-lagu ceria sebagaimana dunia remaja. Demikian juga kisah-kisah lucu dan tidak terlupakan saat-saat sekolah menjadi inti utamanya.

Bila ditarik garis merahnya, tidak jauh berbeda dengan film High School Musical. Hanya saja kini fokusnya anak-anak muda yang senang main band. Apalagi sosok Vanessa Hudgens identik dengan film musikal remaja. Hanya saja dalam film ini, dia memerankan sosok perempuan pendiam yang senang memakai gaun hitam dan membaca buku. Daya tarik dalam film ini adalah pemunculan Gaelan Connell pemeran Will Burton yang sangat bagus. Dia benar-benar bermain prima. Apalagi dia belum banyak tampil di layar lebar. Selama ini Connell lebih sering tampil di serial televisi, namun bukan pemeran utama. Inilah kesempatan utama bagi Connell untuk menjadi bintang terkenal.

Film berdurasi 111 menit itu juga didukung oleh Aly Michalka, Lisa Kudrow, dan Scott Porter.

WAKE UP SID

Si Pemalas Jatuh Cinta pada Penulis


SIDDARTH Mehra (Ranbir Kapoor) adalah seorang pemalas dari Kota Mumbai. Ia selalu mengelak dari pekerjaan dan tidak mempunyai motivasi apapun. Meskipun Sid punya banyak teman, ia sangat jarang berkomunikasi dengan ibunya. Sid juga tidak bisa mengelola kekayaan ayahnya.

Suatu hari Sid bertemu dengan Aisha (Konkona Sen Sharma), penulis berbakat dari Kolkata. Ia tergerak untuk membuat perubahan besar dalam hidupnya. Akankah Sid menyadari apa yang seharusnya dia perbuat dalam hidupnya?

Film komedi romantis ini menggambarkan Sid pemuda yang tidak menghargai hidup. Sebagai anak orang kaya, Sid digambarkan sebagai anak yang memiliki mobil mewah, bersekolah di sekolah terkenal, dan selalu berpesta dengan teman-temannya.

Seperti halnya film-film India lainnya, Sid jatuh cinta dengan gadis sederhana yang berbakat menjadi penulis. Hubungan yang bertolak belakang itu menjadi kian melankolis, ketika digambarkan Ayan Mukerji lewat lagu dan tari serta pemilihan tempat syuting yang cukup indah.

Meski demikian, cerita Wake Up Sid ini penuh kritikan sebab sosok Siddarth Mehra sama sekali menampilkan sosok orang bodoh. Sid baru menjadi lelaki pintar ketika bertemu dengan Aisha, gadis asal Kolkata.

Padahal bila melihat latar belakang keluarganya, juga kehidupan sosial Sid, sangatlah kecil kemungkinan kelakuan Sid menjadi bodoh dan tidak bisa menghargai hidup. Apalagi berkomunikasi dengan orang tuanya.

Apalagi Karan Johar, si produser, dikenal sebagai produser film komedi berkualitas. Artinya dari segi cerita, dia tidak pernah mengabaikan peran orang tua di dalamnya.

Ranbir Kapoor adalah salah satu bintang muda Bollywood yng dikenal spesialis film-film komedi romantis. Dia memang cocok memerankan sosok komedian.

WHITEOUT


Menyelidiki Pembunuhan di Antartika

CARRIE Stetko, seorang deputy marshal, ditugasi ke Antartika untuk menyelidiki kasus pembunuhan. Dia harus memulai menyelidiki kasus itu dalam waktu tiga hari, sebelum musim dingin di Antartika dimulai.

Dalam waktu yang sama Robert Pryce, seorang penyelidik dari PBB, juga ke benua dingin Antartika dengan tujuan yang sama. Carrie dan Robert bekerja sama untuk menyelidiki kasus pembunuhan misterius itu.

Saat menyelidiki pembunuhan misterius, Carrie sempat diserang oleh si pembunuh. Namun, dia bisa selamat dan harus merelakan dua jarinya terputus akibat benda tajam yang dimiliki si pembunuh.

Sampai akhirnya Carrie menemukan benang merah siapa pelaku pembunuhan, dikaitkan dengan kasus pembunuhan yang dibekukan di sebuah wilayah. Semua itu terkait dengan sebuah peristiwa masa lalu.

Nyawa Carrie pun terancam. Dia tidak menyadari si pembunuh berada di dekatnya dan siap menghabisi nyawanya.

Film ini memang memberikan nuansa baru bagi Kate Beckinsale. Dia berperan sebagai seorang penyelidik dan mengurus pembunuhan misterius. Kisahnya pun sangat sederhana. Cara menyusun plot cerita tidak begitu rumit.

Dari awal pun sudah bisa dilihat siapa sosok jahat yang muncul dan menjadi pelaku pembunuhan. Dari segi penalaran, kisah pembunuhan misterius itu juga sangat masuk akal.

Banyak pula adegan aksi yang menegangkan karena film ini memang dikemas untuk film drama misteri pembunuhan. Sisi menariknya adalah menampilkan suasana mirip di Antartika yang beku, sepi dan penuh salju.

Lokasi syutingnya di Boucherville, Quebec, Kanada. Daerah itu memang penuh salju, berangin, dan sepi.

Kate Beckinsale yang sebelumnya dikenal sebagai bintang Underworld dan Serendipity bermain cukup apik. Dia mampu bermain di bawah tekanan suhu yang sangat rendah. Penciptaan suasana Antartika pun cukup berhasil. Film garapan Dominic Sena ini cukup menghibur sebagai sebuah film aksi misteri.

SURROGATES


Ketika Robot Menguasai Manusia

Vis, sebuah perusahaan yang memproduksi robot, menciptakan robot pengganti untuk menggantikan posisi manusia yang sedang berkegiatan di luar rumah. Tujuannya mengurangi angka kriminalitas. Sebab pembunuh hanya membunuh robot, bukan manusia. Meski demikian, risikonya tetap besar.

Bukan hanya masyarakat yang menggantikan posisi mereka dengan robot.

Agen FBI Tom Greer (Bruce Willis) dan Peter (Radha Mitchell) pun melakukan hal sama. Mereka tidak ingin kehilangan nyawa setelah anak mereka terenggut nyawanya karena ditembak penjahat di jalan.

Namun, Greer merasakan hidupnya sangat hampa. Sang istri, Maggie, yang jugamemiliki robot telah menjauh darinya dan tenggelam dalam kesedihan akibat kehilangan putra mereka.

Semula Greer percaya bahwa dengan mengandalkan robot, kejahatan akan berkurang. Faktanya, tetap saja ada yang terbunuh. Kebetulan Center muda adalah anak dari Center, bos VIS. Di sisi lain, ada pula kelompok yang anti terhadap robot dan tetap menjunjung peradaban manusia.

Suatu ketika, Greer harus memburu pembunuh Center yang diyakini dari kelompok non robot. Tapi kemudian dia dikhianati oleh Peter, karena Peter dipengaruhi oleh anak buah Center di VIS.

Akhirnya Greer bekerja sendirian untuk menghentikan agar robot-robot pengganti musnah, dan manusia harus kembali ke peradabannya.

Usaha itu tidaklah mudah karena Peter memiliki senjata mematikan yang bisa mengancam nyawa Greer dan penduduk kota lainnya.

Film Surrogates memang berkisah tentang kehidupan masa depan manusia yang akan digantikan oleh robot. Ceritanya sederhana dan penggambaran tentang robot yang cantik dan ganteng benar-benar bagus. Terlebih lagi make up para pemainnya begitu indah dan halus.

Wajah Bruce Willis ketika menjadi robot pengganti Greer pun sangat halus. Tata riasnya mampu mencerminkan wajah kaku robot. Dari segi efek visual maupun teknik tata rias benar-benar memikat.

theREBOUND


Cinta Tidak Mengenal Umur


SANDY (Chaterine Zeta-Jones) seorang ibu rumah tangga berumur 40 tahun, memergoki suaminya berselingkuh. Ia langsung membawa kedua anaknya pindah ke New York untuk memulai hidup baru.

Dengan karier yang baru dan menyita seluruh waktunya untuk bekerja, Sandy terpaksa mempekerjakan seorang pengasuh anak. Ia memilih Aram (Justin Bartha), pemuda berumur 25 tahun yang masih mencari jati diri.

Aram pun cepat dekat dengan anak-anak Sandy.

Pada akhirnya Sandy pun menjadi dekat dengan Aram. Keduanya pun saling tertarik dan jatuh cinta.

Film komedi romantis ini memang cukup unik. Kisah cinta Aram dan Sandy diprerat dengan ulah kedua anak Sandy yang memang lucu dan memiliki cara jitu dalam berkomunikasi.

Cinta memang tidak mengenal umur. Usia tua atau muda, kalau sedang jatuh cinta apa pun bisa terjadi. Film ini juga mengingatkan banyak pasangan yang memiliki perbedaan umur yang sangat jauh. Seperti halnya pasangan suami istri Demi Moore dengan Ashton Kutcher yang mirip dengan film The Rebound.

Akting Chaterine Zeta-Jones dan Justin Bartha cukup bagus dan matang. Terlebih Justin Bartha yang mampu memberikan nuansa baru sebagai seorang pengasuh anak. Bagaimana membaurkan sikap dewasanya dengan sifat anak-anak Sandy, akting Justin Bartha cukup berhasil.

Justin Bartha sebelumnya memerankan sosok konyol dalam film The Hangover. Tampaknya Bartha memang berbakat sebagai bintang komedi.

Sementara itu, bagi penggemar Chaterine Zeta-Jones, tampaknya akan terobati dengan film The Rebound.

Istri Michael Douglas ini belakangan terlibat dalam beberapa film komedi romantis. Sebelumnya dia bermain dalam film No Reservations, yang bercerita kehidupan ahli kuliner.

Film yang dibesut sutradara Bart Freundlich cukup berhasil menggambarkan bagaimana sibuknya orang-orang New York yang harus mempertahankan pekerjaan demi kelangsungan hidup.