
SERBIAN SCARS

The RAMEN GIRL

Gadis Amerika Belajar Ramen
Abby pun berniat ingin bekerja di restoran milik Maezumi. Namun, sang master menolak dengan alasan Abby tidak mampu. Akhirnya Abby ditempatkan ke bagian cuci piring.
Lama kelamaan Abby mendapat kepercayaan membuat ramen. Ia kemudian berlatih menjadi seorang koki membuat ramen, di bawah didikan keras Master Maezumi.
Lama kelamaan Abby bisa menguasai pembuatan ramen. Dia pun memaknai semua yang dialaminya sebagai semangat dalam menjalani hidup, khususnya bagaimana menjalani hidup dengan bekerja keras.
Britanny Murphy yang berperan sebagai Abby tampil dengan dua bahasa. Separuh Jepang, separuh bahasa Inggris. Bahasa gado-gado itu sangat mendominasi dalam setiap dialog antara Abby dan keluarga Maezumi yang diperankan oleh Toshiyuki Nishida.
Brittany cukup baik dalam memerankan sosok Abby. Benar-benar emosional dan mampu menampilkan sosok perempuan yang terbebani selama hidup di Tokyo.
Di situ juga ditampilkan kultur Jepang dan Amerika tidak bisa menyatu. Tetap ada jarak yang memisahkan dua kultur itu, meski Abby berusaha menembus batasan-batasan tersebut.
Film yang disutradarai Robert Allan Ackerman mampu mengarahkan Brittany sebagai perempuan kosmopolitan yang harus tahu tata krama masyarakat tradisional Jepang. Apalagi meski hidup di abad modern, Abby harus tetap patuh terhadap banyak aturan yang ditetapkan oleh Maezumi. Film The Ramen Girl ini cukup menarik ditonton.
PUTIH ABU-ABU dan SEPATU KETS

OCEAN WORLD 3D

Indahnya Kehidupan di Laut
Film ini mengajak penonton untuk melakukan perjalanan melalui, antara lain, hutan Kep. California, Great Barrier Reef di Australia, dan Pulau Roca Partida di lepas pantai Meksiko, yang merupakan rumah bagi ribuan ikan hiu.
Anda akan menyaksikan bernagai hal yang paling spektakuler dan adegan-adegan tak terlupakan yang terjadi di bawah gelombang laut dalam tampilan 3D, seperti ikan pari penari balet yang menawan, prosesi hiu martil, keindahan siput laut di perairan Spanyol, dan pertemuan unik dengan hewan crustacea terbesar di planet ini.
Untuk menambah daya tarik, aktris Prancis pemenang Oscar, Marion Cottilard, mengisi suara untuk kura-kura laut.
Film bertema lingkungan ini juga memiliki pesan yang positif. Laut yang selama ini sering dianggap sebagai tempat pembuangan akhir sampah, memiliki lingkungan yang wajib pula dipelihara oleh manusia. Apalagi terkait dengan perubahan iklim, para penghuni laut ikut terpengaruh dengan adanya kerusakan lingkungan di daratan. Pencemaran laut akibat tumpahan minyak atau pembuangan limbah berbahaya menyebabkan penghuni laut mati keracunan.
ALADIN

Kehidupan Modern Ala Aladin
Tapi hidupnya berubah ketika Jasmine (Jacqueline Fernandez) memberinya lampu ajaib yang mengeluarkan si Jin Genius (Amitabh Bachchan).
Si Jin berkeinginan memberi Aladin tiga keinginannya yang dapat membebaskannya dari perangkap lampu ajaib, tapi usahanya malah membuat hidup Aladin penuh kesulitan, sampai ancaman sebenarnya datang ketika Ring Master (Sanjay Dutt) muncul di kehidupan mereka.
Film Aladin yang diambil dari cerita 1001 malam itu kembali dikemas berdasarkan versi India. Tidak ada lagi kota Baghdad, melainkan kota Khwaish.
Nama Aladin pun diberi embel-embel Chartterjee. Dan Aladin bersekolah disebuah sekolah modern. Orangtuanya pun dikisahkan berprofesi sebagai arkeolog. Demikian juga dengan Jasmine yang digambarkan dalam cerita Aladin versi India ini bukanlah sosok seorang puteri kerajaan. Jasmine yang diperankan aktris asal Sri Lanka Jacqueline Fernandez itu hanyalah seorang mahasiswi teman satu kampus Aladin.
Bisa dikatakan bahwa Aladin versi India ini lebih modern. Bukan lagi mengambil cerita Aladin versi 1001 malam yang pernah pula diangkat ke layar lebar lewat film animasi produksi Walt Disney.
Apabila dalam kisah Aladin yang lama, lawannya adalah panglima perang kerajaan Baghdad. Kini justru orang yang dianggap menghalangi impian Aladin dan lampu ajaibnya adalah mantan Genie.
Menariknya lagi yang menjadi Genie adalah Amitab Bachchan. Peran sebagai Genie memang cocok. Amitabh berpostur besar dan tinggi. Cuma penampilannya memang agak berbeda dengan Genie si jin biru dari versi Aladin. Amitabh tetap berpenampilan orang modern. Sementara Ring Master mantan Genie berpenampilan jauh lebih sangar, dengan jenggot dan kumis yang tebal.
FAME

Wujudkan Impian Jadi Terkenal
Film ini cukup menarik karena menampilkan bintang-bintang yang memiliki bakat besar. Tidak hanya pandai berakting, mereka bisa menyanyi, menari dan bermain drama.
Kehadiran bintang-bintang baru nan segar dan memiliki karakter yang menawan membuat Fame enak ditonton. Sebetulnya dari segi cerita memang tidak ada yang baru.
Kisah anak-anak muda yang berambisi menjadi terkenal. Seperti halnya beberapa film yang sudah pernah dibuat, antara lain Flashdance, High School Musical, dan Dirty Dancing, film beralur cerita seperti itu masih disukai masyarakat.
Apalagi dengan dimunculkannya pemain-pemain muda yang memiliki talenta besar di bidangnya.
Film Fame juga ingin menunjukkan rasa sportivitas di kalangan anak muda. Mereka ingin terkenal, namun banyak tekanan di sekelilingnya. Dan mereka tahu cara mengatasinya.
Film berdurasi 107 menit ini dibintangi Asher Book, Paul McGill, Naturi Naughton, Kelsey Grammer, Megan Mullaly, dan Debbie Allen.
BLUE

Produced by Dhilin Mehta
Written by Ajay Benson
Starring Sanjay Dutt, Akshay Kumar, Lara Dutta, Zayed Khan
Music by A. R. Rahman, Punjabi Rap & Music, Mukhtar Sahota
Cinematography Laxman Utekar
Distributed by Shree Ashtavinayak , Cine Vision Ltd
Menyelamatkan Diri dari Mafia
Ketika kakak Sagar Sam (Zayed Khan) berbuat masalah dengan anggota mafia, Sagar lah satu-satunya yang bisa menyelamatkannya. Film Blue ini memang agak berbeda dengan film-film India yang biasa diperankan oleh idola Shah Rukh Khan. Gaya India yang sudah mendekati Hollywood. Penampilan tubuh-tubuh yang cuma memakai bikini. Atau gaya seorang mafia India yang digambarkan lebih mirip bandit-bandit Italia. Bahkan penampilan Sanjay Dutt terlalu gemuk, kurang lincah, dan membosankan.
Sanjay Dutt memang sudah lama tidak main film. Sayangnya aktor kawakan itu tidak bisa menjaga penampilan. Tubuhnya yang sudah tidak langsing lagi menjadi kurang menarik ditonton. Apalagi dia sebagai pemain utama.
Film yang mengambil lokasi syuting di luar India ini, bisa dikatakan benar-benar bukan citra film India. Memang dalam beberapa tahun belakangan, film aksi dengan dibumbui perempuan seksi dominan di bursa film India. Lagu-lagu yang dibawakan pun lebih bernuansa disko atauhip hop dengan tarian mirip penyanyi-penyanyi kulit hitam Amerika.
Penampilan Lara Dutta, aktris muda India dalam film ini, muncul dengan pakaian-pakaian seksinya. Padahal biasanya orang India sangat bangga memakai sari, baju tradisional India.
Agaknya go international yang dikemas oleh film-film aksi romantis India tidak bisa lepas dari plot film-film Amerika. Namun di sisi lain, film yang disutradarai Anthony D'Souza itu bisa mengundang penyanyi Australia yang bermukim di Prancis Kyle Minogue, tampil di film Blue.