PUTIH ABU-ABU dan SEPATU KETS


Kisah Remaja dengan Sejuta Problema

Tiga sahabat berumur 14 tahunan, Flory, Kemala, dan Icha, menjalin persahabatan dengan Dea, teman satu sekolah mereka yang nekad berusaha bunuh diri.

Dea depresi karena cowoknya Adit telah merekam dan menyebarkan adegan mesra mereka ke teman-teman sekolah Dea melalui internet dan telepon genggam.

Persoalan keluarga Flory adalah yang paling rumit dalam hidupnya. Apalagi saat orang tuanya bercerai karena ibunya ternyata seorang lesbian.

Kemala, selalu ingin tahu hal-hal yang berbau dewasa, diantara teman-temannya. Dia adalah orang pertama yang mendapat menstruasi dan pacaran. Semua yang dia alami selalu diceritakan pada teman-temannya.

Berbeda dengan Icha yang merasa belum sempurna karena belum menstruasi. Persoalan hidup dan mencari cinta mengajarkan mereka banyak hal. Satu persatu masalah mereka selesaikan dengan cara mereka. Dan mereka sangat menjaga yang namanya harga diri. Mereka tidak mau terjerumus pada hal yang negatif walaupun masalah yang mereka hadapi tidaklah mudah.

Film Putih Abu-Abu & Sepatu Kets merupakan sebuah kisah tentang kehidupan remaja sekarang ini. Seks bebas di tengah kecanggihan teknologi, menjadikan remaja gampang terjebak berbuat nekat atau sok berani, agar dianggap si pemberani.

Film ini juga mengajarkan kepada orangtua agar menjadi penjaga dan pembimbing yang baik kepada anak-anaknya yang sudah beranjak remaja. Masa puber merupakan masa penuh coba-coba. Remaja bisa menjadi rusak bila tidak dijaga dan dibimbing dengan baik.

Sang sutradara Nayato Fio Nuala merupakan sutradara yang pernah meraih Piala Citra untuk film remaja. Ekskul, dan menuai kontroversi.

Film Putih Abu-Abu & Sepatu Kets dibintangi artis-artis pendatang baru antara lain Arumi Bachsin, Adipati, Michella Putri, Rendy Septino, Steven William, dan Filda Effendi.

No comments:

Post a Comment